LIPUTAN ONE

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "LIPUTAN ONE"

Pemkab Aceh Barat Pacu Ekonomi Lewat Koperasi “Desa Merah Putih” KDMP Kuta Padang Resmi Terbentuk

ACEH BARAT - LIPUTANONE | Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terus memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor koperasi dengan menggagas pembentukan wadah ekonomi desa bernama Koperasi Desa Merah Putih

Program ini ditujukan bagi seluruh desa di Aceh Barat dan telah menjadi instruksi wajib bagi 321 Keuchik untuk segera membentuk koperasi serupa di desa masing-masing.


Desa Kota Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, menjadi salah satu desa yang  merampungkan pembentukan tim Koperasi Desa Merah Putih, Selasa 20/5/25


Pembentukan tersebut dilaksanakan secara resmi dan disambut antusias oleh warga serta para pemangku kepentingan setempat.


Hadir dalam acara tersebut Asisten II Setdakab Aceh Barat, Dr. Kurdi, yang turut didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindakop), Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), Camat Johan Pahlawan, Danramil 07/JP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat dan calon pengurus koperasi.


Dr. Kurdi dalam sambutannya menekankan pentingnya koperasi sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat desa yang mandiri dan berkelanjutan.

“Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar wadah ekonomi, tapi simbol kemandirian dan gotong royong masyarakat Aceh Barat. Ini bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah daerah terhadap pembangunan ekonomi dari akar rumput,” ujarnya.

Koperasi Desa Merah Putih di Kota Padang diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain untuk segera membentuk struktur koperasi masing-masing dan mengembangkan potensi ekonomi lokal.


Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan daerah yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi mikro, serta peningkatan kesejahteraan berbasis potensi desa.


Dalam kesempatan tersebut, Dr. Kurdi menekankan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam memperkuat perekonomian masyarakat desa secara menyeluruh.


“Koperasi ini bukan hanya tempat simpan pinjam atau usaha dagang biasa. Kita ingin koperasi ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa, dikelola secara profesional dan transparan oleh masyarakat sendiri,” tegas Kurdi.


Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pengurus koperasi, agar mampu mengelola unit usaha desa secara produktif dan berkelanjutan.


“Kami ingin seluruh desa di Aceh Barat memiliki koperasi yang aktif dan mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan ekonomi masyarakat,” tambahnya.


Dr. Kurdi mengapresiasi antusiasme warga Kota Padang yang telah menyelesaikan pembentukan koperasi lebih awal, serta berharap semangat yang sama dapat ditularkan ke desa-desa lainnya di seluruh Aceh Barat.


Senada, hal yang sama juga disampaikan Camat Johan Pahlawan, Yulisman, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di wilayahnya. 


Ia menilai koperasi ini sebagai bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.


“Koperasi Desa Merah Putih adalah salah satu solusi strategis untuk mengangkat perekonomian warga, terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong tumbuhnya usaha mikro di tingkat desa,” ujar Yulisman.


Ia juga mengimbau para keuchik di Kecamatan Johan Pahlawan agar segera menindaklanjuti instruksi pembentukan koperasi tersebut di desa masing-masing, dengan melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, dan kelompok usaha lokal.


“Kami siap memfasilitasi dan mendampingi proses pembentukan koperasi ini di seluruh desa. Semangat kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini sukses dan berkelanjutan,” tutupnya.


Diketahui, Pendamping Kecamatan dan Desa, Rahma Jannaton dan Muammar Ikram, juga turut serta mendampingi dalam kegiatan pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Kuta Padang. 


Kehadiran mereka sebagai bentuk dukungan serta bagian dari tugas pendampingan teknis dan administratif dalam pembentukan kelembagaan ekonomi desa.


Rahma Jannaton menyampaikan bahwa peran pendamping sangat penting untuk memastikan koperasi ini berjalan sesuai dengan tujuan dan regulasi yang berlaku.


“Kami, sebagai pendamping desa, tentu mendukung penuh proses pembentukan Koperasi Merah Putih ini. Harapannya, koperasi ini benar-benar dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi masyarakat di tingkat bawah, terutama bagi warga yang memiliki usaha kecil dan menengah,” ujar Rahma.


Sementara, Muammar Ikram menambahkan bahwa keberhasilan koperasi sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat serta komitmen pengurus yang terpilih.


“Kita akan terus memantau dan membimbing agar koperasi ini bisa berkembang, mandiri, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat desa,” katanya.


Sementara itu, Keuchik Desa Kuta Padang, Safrizal (Ngoh Jal), dalam keterangannya menyampaikan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan langkah positif yang diyakini akan membawa perubahan signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat desa.

“Saya pikir program ini sangat tepat dengan kondisi perekonomian rakyat kita yang selama ini tidak stabil. Selama ini kita terlalu bergantung pada sistem ekonomi kapitalis  semuanya serba menunggu, serba tergantung. Inilah yang sebenarnya menjadi penyumbang utama kemiskinan,” ungkap Safrizal.

Ia menambahkan, dengan hadirnya koperasi berbasis desa seperti Merah Putih, diharapkan akan lahir semangat baru dalam mengelola ekonomi secara mandiri.


“Saya sangat mengapresiasi program ini. Kalau koperasi ini terus mendapat dukungan, saya yakin ke depan akan tercipta kemandirian ekonomi yang sesungguhnya di tengah masyarakat. Kuncinya ada di pengelolaan yang baik dan partisipasi warga,” pungkasnya.


(Dedy Surya)


Posting Komentar

0 Komentar