DPW Partai GEMA BANGSA Aceh Lakukan Konsolidasi di Aceh Barat

Oleh -

MEULABOH - LIPUTANONE – | 

-Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gema Bangsa Aceh, Hamdani Hamid, melakukan kunjungan konsolidasi ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gema Bangsa Kabupaten Aceh Barat, selasa 9/9/25.

Kehadiran Hamdani bersama rombongan disambut langsung oleh Ketua DPD Partai Gema Bangsa Aceh Barat, Tgk. Rasyidin atau akrab disapa (Tengku Din) di sekretariat sementara Partai Gema Bangsa yang berlokasi di Jalan Singgah Mata, Meulaboh, Aceh Barat.

Kunjungan ini berkaitan dengan rencana pembentukan pengurus lengkap DPD serta jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Gema Bangsa di seluruh kecamatan Aceh Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Hamdani menegaskan bahwa konsolidasi kepengurusan Partai Gema Bangsa telah dilakukan di 22 kabupaten/kota se-Aceh, dan hanya menyisakan satu wilayah lagi, yakni Kota Sabang, yang dijadwalkan akan segera dirampungkan.

" Insya Allah akhir September ini kepengurusan DPD Partai Gema Bangsa di Aceh akan terbentuk 100 persen. Hari ini kami hadir di Aceh Barat yang dikomandoi Ketua DPD, Tgk. Rasyidin, yang juga diketahui mantan ketua FORMAT Aceh Barat. Harapan kita, dengan kekompakan yang ada, Partai Gema Bangsa dapat meraih kursi di DPRK Aceh Barat periode mendatang,” ujar Hamdani.

Dalam arahannya, Ketua  DPW Partai Gema Bangsa Aceh itu turut menekankan pentingnya peran DPD dan DPC yang telah terbentuk untuk segera bekerja maksimal sejak dini.

" Kami mengingatkan kepada seluruh Kader Partai agar mempersiapkan diri sebaik mungkin dan bekerja maksimal. DPC  harus menjadi motor penggerak yang mampu melahirkan kader-kader terbaik partai, yang nantinya siap bertarung dan bersaing pada Pileg 2030–2035 mendatang,” tegasnya.

Disamping itu, Hamdani juga memaparkan visi dan Misi partai, diantaranya yakni mewujudkan rakyat Indonesia yang berkeadilan, sejahtera, makmur, dan hidup layak di tengah kekayaan sumber daya alam negeri ini.

" Sekian lama Indonesia merdeka, namun rakyat masih belum sepenuhnya merdeka dalam sisi ekonomi, pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan kehidupan layak. Karena itu Partai Gema Bangsa hadir untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hamdani menilai maraknya aksi demonstrasi dari Mahasiswa dan aliansi masyarakat di berbagai daerah dan wilayah di Indonesia akhir-akhir ini juga disebabkan oleh faktor ketidaktransparanan para pemimpin dan penguasa.

" Ketika transparansi hilang, rakyat kehilangan kepercayaan. Inilah yang memicu gelombang aksi di mana-mana. Partai Gema Bangsa ingin hadir dengan politik yang lebih terbuka, jujur, dan berpihak kepada rakyat kecil,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gema Bangsa Aceh Barat, Tgk. Rasyidin, menyampaikan tekadnya untuk memperluas jaringan partai hingga ke seluruh desa di Aceh Barat.

" Kami bertekad membangun jaringan Partai Gema Bangsa hingga ke 321 desa di Aceh Barat. Saat ini, kami sudah membentuk DPC dan DPAC di 12 kecamatan, dan dari jumlah itu, delapan kecamatan sudah terbentuk secara penuh,” Ringkas Ketua Partai Gema Aceh Barat.

Pembentukan struktur kepengurusan hingga ke tingkat desa diketahui merupakan langkah strategis dalam memperkuat basis partai, sekaligus menjadi sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat dari lapisan terbawah.


(Dedy Surya)




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Oleh -
Gambar
ACEH BARAT – LIPUTANONE | Sejumlah masyarakat di Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat, menyuarakan kekecewaannya terhadap buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas kecamatan setempat.  Kekecewaan itu bukan hanya dirasakan oleh warga biasa, namun juga dialami langsung oleh Kepala Desa (Keuchik) Gampong Lung Buloh. Insiden tersebut bermula ketika Aima Safrina (20), putri dari Mawardi yang juga menjabat sebagai Keuchik Gampong Lung Buloh, mengalami sakit dan dirawat di Puskesmas Woyla Induk.  Setelah dua hari menjalani perawatan, kondisi Aima justru memburuk. Pada Senin malam, sekitar pukul 21.30 WIB, Aima mengalami sesak napas berat hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dien, Meulaboh. Yang menjadi sorotan dan menimbulkan kegeraman masyarakat adalah proses rujukan yang dinilai sangat tidak manusiawi.  Aima dirujuk ke rumah sakit tanpa didampingi seorang pun tenaga medis. Di dalam ambulans yang membawa pasien, hanya terdapat...
Baca selengkapnya

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Oleh -
Gambar
ACEH BARAT – LIPUTANONE -| - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat kembali melakukan mutasi dan rotasi jabatan struktural eselon III, Senin (25/8/2025).  Sebanyak seratus pejabat dilantik dan dipindahkan ke posisi baru, dalam rangka penyegaran organisasi serta peningkatan kinerja pelayanan publik. Bupati Aceh Barat menegaskan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari evaluasi kinerja, penataan organisasi, dan upaya memperkuat sinergi antar perangkat daerah. Berikut daftar pejabat yang dimutasi beserta jabatan lama dan jabatan barunya: 1. Yulisman Yahya, S.E., M.Si., Jabatan Baru: Auditor Ahli Muda pada Inspektorat. Jabatan sebelumny : Camat Johan Pahlawan 2. Irwan, M.Si., Jabatan Baru: Camat Johan Pahlawan, Jabatan sebelumnya: Camat Woyla Barat 3. Kamaruddin, S.E., Jabatan Baru: Camat Woyla Barat., Jabatan  sebelumnya : Sekretaris Kecamatan Woyla Barat 4. Taufiq Hidayat, S.E., M.Si., Jabatan baru: Sekretaris Kecamatan Woyla Barat., Jabatan lama: Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten...
Baca selengkapnya

Kasus Dugaan Cashbon Mantan PJ Sekda Kembali Mencuat

Oleh -
Gambar
GAYO LUES - LIPUTANONE | Kasus dugaan penyalahgunaan dana cashbon senilai Rp 1,5 miliar oleh mantan PJ Sekda Gayo Lues, Haji Jata, SE, yang sebelumnya sempat tenggelam, kini kembali menjadi sorotan publik.  Kasus ini mencuat setelah DPD Foreder Aceh mengangkatnya dalam paparan kasus-kasus yang belum terselesaikan di Aceh pada Jumat, 27/12/24. Dalam pernyataannya, Yulindawati, Sekretaris DPD Foreder Aceh, menyatakan bahwa kasus ini akan menjadi perhatian utama untuk diajukan kepada Presiden Prabowo, Kapolri, dan Jaksa Agung.  "Kami akan kembali menangani kasus Haji Jata, SE yang sempat menghilang. Kasus ini akan kami rekomendasikan ke Presiden, Kapolri, dan Jaksa Agung untuk segera dituntaskan. Tidak ada yang kebal hukum di negeri ini," tegasnya. Yulindawati juga menjelaskan bahwa berdasarkan bukti-bukti fisik dan kesaksian yang telah dikumpulkan, kasus ini sudah cukup matang untuk ditindaklanjuti. Apalagi, Kasi Piutang DPKD Gayo Lues sebelumnya telah memenuhi panggilan pihak ...
Baca selengkapnya