"Sopir Lintas Simeulue Meminta Pemerintah Daerah Naikan Tarif di Era Zero ODOL 2025".

 

LIPUTANONE.CO.ID - Sehubungan dengan akan dimulainya pemberlakuan Zero (Nol) Truck Over Dimension and Over Loading (ODOL) sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) pada Juli 2025 mendatang, Persatuan Sopir Lintas Simeulue (PSLS) secara resmi meminta kepada Pemerintah Kabupaten Simeulue untuk meninjau ulang dan menaikan tarif angkutan barang.kamis-19/06/2025.

Ketua PSLS, Yahya, menyatakan bahwa pemberlakuan kebijakan Zero ODOL akan berdampak signifikan terhadap operasional dan biaya pengusaha angkutan. "Dengan pembatasan dimensi dan muatan kendaraan, otomatis kapasitas angkut kami berkurang. Ini berarti kami harus melakukan lebih banyak perjalanan untuk mengangkut sejumlah barang yang sama, yang tentu saja akan meningkatkan biaya operasional, mulai dari bahan bakar hingga pemeliharaan kendaraan,Bahwa peraturan ini dimaksud pada prinsipnya kami setujuh, tetapi khususnya di wilayah Simeulue yang merupakan kepulauan, sebaiknya ditinjau ulang sebab bila kami ikuti aturan ini dari segi biaya operasional ongkos barang dan biaya tiket kapal sudah tidak sejalan lagi,” tutup ujar Yahya.

Yahya menekankan bahwa menaikan tarif angkutan adalah langkah krusial untuk memastikan keberlangsungan usaha para pengusaha angkutan di Simeulue. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten Simeulue dapat memahami kondisi ini dan segera mengambil tindakan konkret untuk menaikkan tarif angkutan barang agar sesuai dengan kebutuhan riil pengusaha angkutan. Tanpa penyesuaian tarif, kami khawatir banyak pengusaha angkutan akan kesulitan beroperasi dan ini akan berdampak pada distribusi logistik di Simeulue," tambahnya.

PSLS berharap Pemerintah Kabupaten Simeulue dapat segera membuka dialog dengan para pelaku usaha angkutan untuk mencari solusi terbaik demi kepentingan bersama, sehingga kebijakan Zero ODOL dapat berjalan efektif tanpa membebani pengusaha angkutan.

(Rudi)