ACEH BARAT - LIPUTANONE |Dalam rangka mendukung program nasional ketahanan pangan dan membuka lahan pertanian baru bagi masyarakat, Dinas Pertanian Provinsi Aceh, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, bersama Kodim 0105/Aceh Barat, menggelar kegiatan sosialisasi cetak sawah.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Dinas Pertanian Aceh barat, dan diikuti oleh Kelompok Tani (Poktan), penyuluh pertanian tingkat kecamatan, serta kepala desa dari sejumlah kecamatan yang menjadi penerima manfaat program cetak sawah tahun ini. Kamis, 3 /7/25.
Dandim 0105/Aceh Barat, yang diwakili oleh Pasiter Kodim, Lettu Inf Kardiar, dalam arahannya menyampaikan komitmen TNI untuk mendukung penuh program ini.
"TNI siap mengawal pelaksanaan program cetak sawah ini sampai ke tingkat lapangan. Kami akan bekerja sama dengan para petani, kepala desa, dan penyuluh demi memastikan program ini benar-benar bermanfaat,” ungkap Pasiter Kodim/ Abar, Lettu, Kardiar.
Ia juga mengapresiasi inisiatif dari Dinas Pertanian Provinsi Aceh, yang telah menggagas program ini sebagai bentuk kepedulian terhadap petani dan masa depan pangan daerah.
"Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah strategis dari Dinas Pertanian Provinsi Aceh. Sinergi ini adalah bukti bahwa upaya membangun sektor pertanian harus melibatkan semua pihak, termasuk unsur TNI di wilayah,” tambahnya.
Lettu Kardiar juga menambahkan, bahwa program cetak sawah ini bukan hanya proyek fisik semata, namun juga merupakan wujud nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat.
"Kami berharap para kepala desa dan kelompok tani benar-benar serius memanfaatkan peluang ini. Karena keberhasilan program ini akan berdampak langsung pada ketahanan pangan keluarga dan desa. Ini adalah kerja bersama demi masa depan masyarakat,” tandasnya, seraya berharap program ini berjalan sesuai harapan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Aceh Barat, Safrizal, SP., M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan bahwa cetak sawah adalah bagian dari upaya nyata untuk meningkatkan kemandirian pangan serta mengoptimalkan lahan tidur yang belum tergarap maksimal.
"Program ini merupakan solusi untuk menjawab tantangan krisis pangan dan sekaligus memberdayakan masyarakat petani. Kami butuh dukungan aktif dari semua pihak, terutama aparatur desa dan kelompok tani, agar pelaksanaan berjalan optimal dan bermanfaat,”Ringkas Safrizal.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi terbuka, yang dimanfaatkan para peserta untuk menyampaikan masukan, terkait penambahan kuota lahan dan kesiapan lahan, serta harapan agar pelaksanaan cetak sawah tidak mengalami kendala di kemudian hari dan mendapat pendampingan teknis yang intensif secara berkelanjutan.
(Dedy Surya)
0 Komentar