Bupati Aceh Barat Jamu Pelajar Student Exchange Malaysia

ACEH BARAT – LIPUTANONE- | Suasana malam di Pendopo Bupati di kawasan Lhok Geudong, Gampoeng Suak Indrapuri, Kecamatan Johan pahlawan, kabupaten Aceh Barat tampak berbeda dari biasanya. Sabtu, 13/9/25.

Cahaya lampu yang temaram berpadu dengan senyum hangat para tamu membuat suasana gala dinner terasa begitu berkesan. 

Malam itu, Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP, MM, turut didampingi wakil bupati, Said Fadheil, S.H., secara khusus menjamu rombongan pelajar student exchange dari Trengganu, Malaysia, dalam sebuah jamuan persaudaraan bertajuk "Titian Muhibbah."

Tampak Hadir mendampingi Bupati dan Wakil Bupati, yaitu Sekda Aceh barat, Kepala Kemenag Aceh Barat, serta jajaran pimpinan SKPK. Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam menyambut tetamu istimewa dari negeri jiran.

Nuansa persaudaraan kian terasa ketika panggung menampilkan seni budaya Aceh. 

Dentuman rapai geleng dari siswa Pesantren Nurul Qurani menggema, menyatu dengan gerak serempak para penari tarek pukat dari siswa MAN 1 Aceh Barat. 

Para pelajar Malaysia tampak terpukau, seolah-olah menyaksikan wajah asli Aceh yang penuh nilai tradisi dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, Bupati Tarmizi menyapa para pelajar Malaysia dengan penuh rasa bangga. Ia menyinggung kembali jejak sejarah hubungan pendidikan antara Indonesia dan Malaysia.

" Pada era 1960 hingga 1970, Malaysia pernah meminta Indonesia mengirim guru untuk mengajar di sana. Namun, sejak 1990-an, banyak pelajar Indonesia justru menimba ilmu ke Malaysia. Hari ini, sejarah itu seperti berputar, kita dipertemukan kembali dalam semangat belajar dan bersahabat,” ujar Tarmizi dengan suara lantang namun penuh kehangatan.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa program student exchange ini bukan sekadar bertukar ilmu, tetapi juga membuka ruang diplomasi budaya dan pariwisata. 

Malaysia, sebutnya, merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Aceh, dan Aceh Barat harus siap menjadi tujuan favorit.

" Student exchange ini memberi peluang besar. Aceh Barat akan semakin dikenal di Malaysia. Kami yakin, setelah ini semakin banyak warga Trengganu yang datang, tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk menikmati keindahan alam dan budaya kita," tambahnya penuh optimisme.

Di akhir sambutannya, Bupati mengungkapkan harapan yang menggema di ruangan penuh persaudaraan itu. 

"Semoga hubungan ini terus terjalin, semakin erat, dan semakin ramai saudara-saudara kita dari Malaysia berkunjung ke Aceh Barat. Inilah titian muhibbah, jembatan hati yang menyatukan kita," tandas bupati Aceh Barat itu.

Malam itu, jamuan sederhana berubah menjadi simbol kebersamaan. 

Aceh Barat dan Trengganu dipersatukan bukan hanya oleh program pertukaran pelajar, melainkan juga oleh ikatan sejarah, budaya, dan harapan masa depan yang lebih dekat.



(Dedy Surya)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Kasus Dugaan Cashbon Mantan PJ Sekda Kembali Mencuat