FORKONIPAS Gelar Festival Tingkat Nasional.
LIPUTANONE.CO.ID - Forum Komunikasi Seni Pasaman (FORKONIPAS) sukses menggelar festifal lagu Minang Tingkat Nasional di Kabupaten Pasaman yang bertempat di parkiran GOR Tuanku Rao Lubuk Sikaping, Sabtu (13/09/25).
Hadir dalam acara tersebut Bapak Ketua DPRD Kabupaten Pasaman atau yang mewakili, Bapak DANDIM 0305 Pasaman atau yang mewakili, Bapak KAPOLRES Pasaman atau yang mewakili, Bapak/Ibu Kepala OPD Kabupaten Pasaman, Bapak/Ibu Para Donatur Festival Lagu Minang Tingkat Nasional Tahun 2025.
Dalam sambutannya Delsi Syafei, SH. sebagai Ketua Pelaksana mengatakan, Ajang bergengsi ini menjadi wadah bagi para seniman serta pencinta seni Minangkabau dari berbagai daerah untuk menunjukkan bakat, sekaligus mempererat tali silaturahmi melalui alunan musik tradisi.
Kemudian, Ketua Pelaksana Adel yang akrab di panggil dengan nama sapaannya menyampaikan, bahwa festival ini tidak hanya sekadar pertunjukan, melainkan bagian dari upaya serius melestarikan budaya Minang dan mengangkat potensi seniman lokal ke level nasional, katanya.
“Kami berharap kegiatan ini mampu memperkuat eksistensi lagu Minang sekaligus memberi ruang bagi generasi muda untuk terus berkarya,” ujarnya.
“Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana membangkitkan semangat generasi muda untuk mencintai budaya Minang. Kita berharap Pemerintah Daerah bersama masyarakat terus bersinergi agar Pasaman benar-benar menjadi daerah yang bangkit, maju, dan bermartabat,” tambahnya lagi.
"Peserta berasal dari berbagai daerah, dari Pekan Baru (Riau), Muaro Bungo (Jambi) dan Kabupaten/Kota dalam Propinsi Sumatera Barat," kata Adel.
"Untuk juara I kategori dewasa putra diraih oleh Amri Katama dari solok, juara II diraih oleh Harry Sukma dari Padang, juara III diraih oleh Marjoni dari Padang. Kategori dewasa putri juara I diraih oleh Ria Yuliza dari Pasaman Barat, juara II diraih oleh Tasya Adfioni dari Bukittinggi, juara III diraih oleh Varenina Salsabila dari Kota Padang. Untuk kategori tingkat remaja putra, juara I diraih oleh Rafky Ananta dari Padang, juara II diraih oleh Davi Ananda Fersa dari Bukittinggi, juara III diraih oleh Kurnia Hijra dari Pasaman Barat. Kategori tingkat remaja putri, juara I diraih oleh Erum Najoul dari Bukittinggi, juara II diraih oleh Zahra Ferlian Hafiza dari Pasaman dan juara III diraih oleh Abda Akirah dari Bukittinggi. Untuk masing-masing para pemenang kita berikan uang pembinaan sebesar Rp. 5 jt, Rp. 4 jt dan Rp. 3 jt, kata Adel.
Sementara, untuk juara harapan I, II dan III kita berikan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp. 1 jt dan sertifikat, ucapnya lagi.
Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunte waktu menutup acara festival lagu minang tingkat nasional mengatakan, saya merasa sangat bangga dan mengapresiasi terselenggaranya festival seni ini, sebagai wadah ekspresi, apresiasi, dan pelestarian kekayaan seni budaya lokal kita. Seni adalah cerminan jiwa bangsa. Melalui seni, kita tidak hanya memperkenalkan identitas daerah, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Saya berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi agenda kebanggaan daerah kita. Mari kita jadikan Kabupaten Pasaman sebagai pusat kreativitas, seni, dan budaya yang hidup, tumbuh, dan berkembang, kata Paraulian.
Kepada pihak Panitia penyelenggara dalam hal ini Forum Komunikasi Seni Pasaman ( Forkonipas ) yang baru saja dikukuhkan, tertumpang harapan agar kedepannya lebih merwarna lagi, dengan tujuan membawa nama Kabupaten Pasaman lebih baik lagi, serta program – program kegiatannya yang selaras dengan Visi Misi Kabupaten Pasaman, ujar Parulian.
Kepada para pemenang kami mengucapkan selamat atas kemenangannya, namun jangan cepat berpuas diri, teruslah berjuang untuk iven yang lebih tinggi dan berusahalah untuk selalu mengembangkan potensi diri. Dan kepada dewan juri selamat datang di Kabupaten Pasaman, terima kasih atas partisipasi dan Ilmu yang diberikan, tutup Parulian.
Festival Lagu Minang Tingkat Nasional ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Selain menjadi ruang ekspresi budaya, kegiatan tersebut juga dinilai sebagai langkah nyata dalam memperkuat jati diri, mengembangkan pariwisata, serta memperkokoh posisi Pasaman sebagai pusat seni dan budaya Minangkabau.
(Zamrrgdy.k)
Komentar
Posting Komentar