Hamparan Lahan Emas di Desa Ujong Tanoh Darat Siap Jadi Pusat Ketahanan Pangan Aceh Barat


MEULABOH – LIPUTANONE
| Siapa sangka hamparan semak belukar yang terbentang luas di Desa Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, kini perlahan disulap menjadi ladang emas hijau yang menjanjikan. 

Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Ujong Tanoh Darat, Sulaiman BS, tanah tidur itu diproyeksikan menjadi pusat ketahanan pangan dengan fokus pada pengembangan tanaman jagung pioner.

Langkah berani ini sejalan dengan program nasional ketahanan pangan yang digagas pemerintah pusat. Sulaiman bersama masyarakat tani setempat tak ingin hanya berdiam diri, melainkan bergerak cepat mengubah tantangan menjadi peluang. 

"Lahan yang dulunya hanya semak belukar, kini kami tata agar bisa menghasilkan dan memberi manfaat besar bagi warga," ujar Sulaiman dengan penuh optimisme.

Jagung dipilih sebagai tanaman unggulan bukan tanpa alasan. Selain mudah dibudidayakan, masa panen tanaman jagung relatif singkat, hanya sekitar tiga bulan. Setelah itu, petani dapat kembali menanam pada lahan yang sama tanpa menunggu terlalu lama. 

"Artinya, setiap tahun bisa dilakukan panen berulang. Jika konsisten, potensi omzet desa bisa mencapai Rp200 hingga Rp300 juta per tahun,” jelas Sulaiman.

Semangat warga untuk menjadikan lahan ini sebagai pusat produksi pangan tidak berdiri sendiri. 

Siang tadi, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat, melalui Bidang Penyuluh Pertanian, Rahmad Katoha, bersama beberapa petugas penyuluh, turut hadir langsung ke lokasi lahan tersebut. 

Kehadiran mereka sekaligus memberi apresiasi kepada aparatur Desa Ujong Tanoh Darat yang dinilai cerdas memanfaatkan lahan terbengkalai menjadi kawasan produktif.

"Kami dari Dinas Pertanian siap berkolaborasi. Tidak hanya mendukung gagasan ini, tetapi juga memberikan masukan, pendampingan, serta penyuluhan agar produktivitas tanaman bisa lebih maksimal. Mulai dari cara pembibitan, teknik pemupukan, hingga metode panen yang tepat akan rutin kami sosialisasikan,” tegas Rahmad Katoha.

Dukungan pemerintah ini semakin menambah semangat masyarakat, khususnya Bagi para petani, kehadiran penyuluh ibarat cahaya penuntun dalam perjalanan panjang mengubah lahan semak belukar menjadi kebun jagung produktif. 

Harapan mereka sederhana., dari butiran jagung yang ditanam dengan kerja keras, kelak lahir kesejahteraan bersama yang bisa dirasakan hingga ke generasi mendatang.

Para petani pun menyambut gagasan ini dengan antusias. Hamparan tanah yang sebelumnya dianggap tak bernilai, kini dipandang sebagai ladang harapan baru. Bagi sebagian besar masyarakat desa yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, program ini bukan sekadar soal hasil panen, tetapi juga tentang masa depan anak cucu dan kesejahteraan bersama.

Jika proyek ini berhasil, Desa Ujong Tanoh Darat diprediksi akan menjadi salah satu lumbung jagung terbesar di Aceh Barat. Tidak hanya menopang kebutuhan pangan lokal, tetapi juga mampu memperkuat perekonomian desa dengan hasil panen yang bernilai jual tinggi.

Langkah-langkah awal sudah dimulai. Warga, dengan semangat gotong royong, membuka lahan, menanam, hingga merawat bibit jagung. Harapan mereka sederhana, dari jagung yang ditanam dengan kerja keras ini, kelak lahir kesejahteraan yang bisa dinikmati bersama.

"Jagung bukan sekadar tanaman, tetapi simbol perjuangan dan kebangkitan ekonomi desa,” tutup Sulaiman dengan penuh harapan.



(Dedy Surya)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Timbulnya Rasa Cinta Karena Visi Misi Hingga Pindah ke Lain Hati