Sempat Memanas Unjuk Rasa di Gedung DPRK Aceh Barat Kondusif
MEULABOH –LIPUTANONE- |
- Ribuan mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) Barat Selatan turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa damai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Senin 1/9/25.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB itu menyoroti berbagai persoalan daerah serta isu nasional, dengan menuntut sikap tegas dari para wakil rakyat.
Sedikitnya 18 anggota DPRK Aceh Barat telah berada di gedung dewan untuk menunggu kedatangan massa.
Namun, enam poin tuntutan mahasiswa belum dapat ditandatangani karena Ketua DPRK tidak hadir, sehingga para mahasiswa menolak kesepakatan yang dianggap tidak sah tanpa kehadiran pimpinan utama dewan.
Enam Poin Tuntutan Mahasiswa:
1. Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.
2. Menuntut evaluasi total kinerja legislatif dan eksekutif di seluruh Indonesia.
3. Mendorong pencopotan Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
4. Menuntut reformasi menyeluruh di tubuh Polri, termasuk sistem rekrutmen dan kinerja aparat.
5. Menghentikan tindakan represif aparat kepolisian serta mengawal proses hukum terhadap pelaku pembunuhan massa aksi.
6. Membebaskan seluruh massa aksi yang ditahan di berbagai daerah di Indonesia.
Ditengah berlangsungnya diskusi dan dialog dengan Perwakilan Mahasiswa dan Perwakilan Anggota Dewan, suasana sempat memanas ketika seseorang yang diduga provokator melemparkan botol air mineral dan batu ke arah kerumunan massa.Lemparan tersebut memicu kegaduhan singkat antara mahasiswa dan aparat. akibatnya beberapa mahasiswa dan aparat mengalami luka ringan akibat lemparan batu orang tak dikenal, dalam aksi itu juga tidak ada fasilitas umum maupun gedung dewan yang rusak.
Beberapa kali gejolak berhasil cepat diredam oleh Koordinator Aksi yang juga Ketua Presma UTU, Putra Rahmat, melalui corong mikrofon.
Dengan lantang, ia menyerukan agar mahasiswa tetap menjaga kondusivitas dan tidak terprovokasi. Pihak keamanan yang sigap juga membantu mengendalikan situasi sehingga aksi kembali berjalan tertib dan kondusif.
Dari 18 anggota DPRK yang hadir, sejumlah diantaranya terlihat turun langsung menemui mahasiswa.,
Ramli, SE (Fraksi PAN)
Nasruddin (Fraksi PAN)
Ahmad Yani (Fraksi Gerindra)
Tarmizi, SE (Fraksi PA)
Hermanto (Fraksi Gerindra)
Said Muzhar alias Abucek (Fraksi NasDem)
Bustamam alias Ibung (Fraksi PNA)
T. Muhammad Arfan (Fraksi PA)
Abdul Rauf (Fraksi PAN)
Fajar Riady (Fraksi Golkar)
Selain mereka, beberapa anggota DPRK lainnya juga turut menyimak aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
Ada pemandangan unik terjadi di sela-sela aksi unjuk rasa berlangsung, terlihat momen kebersamaan ketika anggota TNI, Polri, serta beberapa legislator ikut memungut sampah yang berserakan di halaman gedung dewan.
Aksi kecil ini menjadi penutup indah dari demonstrasi yang sempat memanas, namun akhirnya berakhir dengan damai dan tetap kondusif.
Dari pantauan Media ini, enam Perwira tinggi, TNI - POLRI, DANREM- KASREM 012/TU,, DANDIM - KASDIM, 0105, KAPOLRES - WAKAPOLRES, turut serta Terjun langsung mengawal aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRK kabupaten Aceh Barat.Menjelang pukul 18.00 WIB, massa akhirnya dibubarkan oleh pihak keamanan dari Kesatuan Brimob - Polres Aceh Barat dan dibantu oleh pasukan dari TNI - KOREM 012/TU.
Meski belum ada keputusan final atas enam tuntutan, mahasiswa menegaskan bahwa perjuangan mereka akan terus berlanjut hingga mendapat kepastian dari Ketua DPRK.
(Dedy Surya)
Komentar
Posting Komentar