UPTD-PPA Aceh Barat Gandeng Mitra, Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak
ACEH BARAT –LIPUTANONE | Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) menggelar pertemuan silaturahmi bersama mitra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jumat, 19/9/25.
Pertemuan yang berlangsung di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) ini difasilitasi langsung oleh Kepala UPTD PPA Aceh Barat.
Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran DP3AKB, antara lain Sekretaris DP3AKB, Erna Martina, S.Pd yang hadir mewakili Kepala Dinas, serta Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan.
Kepala UPTD PPA Aceh barat, Cut Sari Lizuarni, SKM., M.Kes. dalam sambutannya menyampaikan bahwa UPTD PPA merupakan struktur organisasi Tata Kelola (SOTK) baru di Aceh Barat, sehingga masih banyak hal yang perlu dipelajari, disempurnakan, dan dikuatkan melalui sinergi dengan berbagai pihak.
" kami ingin membuka pintu seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan semua pihak. Harapannya, dengan duduk bersama seperti ini, kita bisa saling berbagi pengalaman, saling menguatkan, dan kalau ada kendala di lapangan, bisa kita cari solusi sama-sama,” ungkap Cut Sari Lizuarni.
Ia juga menegaskan bahwa pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang temu ramah dan silaturahmi sekaligus wadah membangun sinergi yang lebih erat antara UPTD PPA dengan para mitra di lapangan." Pertemuan ini kami maksudkan sebagai ajang temu ramah dan silaturahmi. Kami ingin membuka komunikasi serta mempererat sinergi antara UPTD PPA dengan lembaga-lembaga yang selama ini lebih dahulu bekerja di lapangan seperti LSM dan LBH. Harapan dan ajakan kolaborasi ini lahir dari keyakinan bahwa kerja-kerja perlindungan perempuan dan anak tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan jejaring yang solid, koordinasi yang baik, serta saling menguatkan antara pemerintah daerah, LSM, LBH, dan seluruh unsur masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap momentum pertemuan tersebut menjadi awal yang baik untuk kerjasama yang lebih erat dimasa yang akan datang.
"Melalui forum ini kita bisa saling berbagi pengalaman, menyatukan langkah, serta memperkuat layanan bagi masyarakat. Semoga silaturahmi ini menjadi langkah awal yang baik untuk kerja bersama. Mari kita bersama-sama menjadi garda terdepan dalam melindungi, mendampingi, dan memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di Aceh Barat,” pungkas Cut Sari Lizuarni
Pertemuan ini menghadirkan sejumlah mitra strategis, di antaranya FORHATI, KAHMI, Yayasan Bantuan Hukum Aceh Barat (YBHA) dan YBHA PM Aceh Barat, SOS Desa Taruna, Dayah Diniyah Darussalam, Good Neighbors Indonesia (GNI), Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Indonesia (YLBHKI), serta Balai Syura.Diskusi yang berlangsung hangat itu membahas berbagai strategi penanganan kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak, mulai dari pendampingan hukum, dukungan psikologis, penampungan sementara (shelter), hingga pengelolaan kasus yang terintegrasi.
Kolaborasi dengan mitra dinilai penting agar penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, dapat dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Disisi lain, digelarnya pertemuan tersebut, disinyalir sebagai bentuk perhatian khusus dari Pemerintah Daerah terhadap masyarakat di Aceh barat, sekaligus menegaskan, bahwa keberadaan UPTD PPA bukan sekadar simbol birokrasi, melainkan wujud nyata hadirnya pemerintah untuk memberikan perlindungan, rasa aman, dan keadilan bagi perempuan serta anak yang rentan menjadi korban kekerasan dan diskriminasi.
(Dedy Surya)



Komentar
Posting Komentar