Larangan ini sesuai dengan hasil Musyawarah Besar (Mubes) Panglima Laot se-Aceh pada 8-9 Desember 2007 di Wisma Kompas Darussalam Banda Aceh, yang menetapkan 26 Desember sebagai Hari Pantang Melaut berdasarkan Hukom Adat Laot.
Sekretaris Jenderal Panglima Laot, Azwir Nazar, menyampaikan agar himbauan ini diteruskan oleh para Panglima Laot Kabupaten/Kota kepada Panglima Laot Lhok di masing-masing wilayah, serta kepada para nelayan.
" Kita jadikan momentum tsunami sebagai renungan bersama atas musibah dahsyat yang menimpa Aceh 20 tahun silam. Kita perbanyak doa, ziarah, dan silaturahmi sesama masyarakat. Semoga para syuhada tsunami mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan kita dapat mengambil hikmah serta pelajaran dari peristiwa ini,"ujar Azwir Nazar.
" Kita patut bersyukur, dan spirit kasih sayang, Berkah tsunami ini harus menjadi nilai positif yang diwariskan kepada anak cucu kita kelak, " kata Alumni Turki itu.
Selain itu, Panglima Laot juga menyampaikan takziyah dan doa bagi seluruh korban gempa dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004, berkekuatan 9,1 SR di Samudera Hindia.
Azwir Nazar menegaskan bahwa sebagian besar korban merupakan keluarga nelayan dan masyarakat pesisir Aceh.
Melalui himbauan ini, Panglima Laot berharap masyarakat Aceh dapat memanfaatkan hari peringatan tsunami untuk merenung, memperkuat silaturahmi, dan memperingati para syuhada yang telah berpulang akibat bencana dahsyat tersebut.
Sumber : Azwir N. (Tgk Turki)
Editor : Edi Uends
0 Komentar