LIPUTANONE.CO.ID - Kordinaror LAKSI dalam siaran pers nya mengatakan bahwa Mantan Menkoinfo Budi Aire saat ini mengalami "trial by the press" atau yang dikenal dengan penghakiman melalui opini yang dimuat dalam media. Kami menilai adanya rekayasa dalam membangun opini-opini sehingga tendensius dan tidak berimbang, melihat kenyataan ini kami tidak boleh takut membela Budi Arie yang sedang mengalami penghakiman media, sebab banyak opini yang berkembang tidak benar dan sarat dengan fitnah,
Kami mengecam keras adanya rekayasa dalam membangun framing negatif, masyarakat perlu mencermati bahwa isu judi online ini dilontarkan oleh kelompok tertentu sering kali tidak berangkat dari kepentingan publik, melainkan manuver politis yang sarat agenda tersembunyi. Kami tentunya mengharap kepada kita semuanya agar tetap menghargai asas praduga tidak bersalah kepada "Budi Arie"
Kami menduga, adanya muatan politik di balik berkembangnya isu ini, kami menilai opini liar ini sudah ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Budi Arie, ada pihak yang sedang berjuang keras agar kasus ini menjadi perhatian Presiden sehingga menimbulkan kegaduhan dan pro kontra di masyarakat.
Sebagai informasi bahwa tenaga pengawasan dan penindakan (take down) bekerja dan diawasi di bawah pengendalian Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) bukan di bawah menteri,” Kami menduga bahwa Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjadi korban persekongkolan bandar judi. justru beliau telah dibohongi. Karena rupanya di masa kepemimpinannya, para bawahannya melakukan praktik haram melindungi bandar judi, Budi Arie telah difitnah terlibat dalam upaya perlindungan situs judi online agar tidak diblokir. Selain itu Namanya dikait-kaitkan dan di-framing dengan aktivitas haram yang dilakukan T yang sebenarnya jauh panggang dari api,”
Atas dasar itulah maka kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi terkait isu ini, berbagai isu hoaks yang beredar di media sosial dinilai dapat memicu keresahan serta merusak stabilitas nasional. Kami mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah terhasut oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
*Azmi Hidzaqi*
Kordinator LAKSI
Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia
0 Komentar