Kisah Asal Mula Barongsai, Dari Legenda Nian Hingga Tarian Keberuntungan

ACEH BARAT– LIPUTANONE - | 

- Barongsai, sebuah kesenian tradisional Tiongkok yang identik dengan perayaan Imlek, ternyata menyimpan sejarah panjang yang berakar dari mitos dan legenda kuno. Kesenian ini diyakini telah ada sejak masa Dinasti Han (206 SM - 220 M) dan terus berkembang hingga menjadi bagian penting dalam budaya Tionghoa.

Wakil Ketua HAKKA Aceh Barat, Hendri Lucky Elektro, menceritakan bahwa asal mula Barongsai berkaitan erat dengan legenda tentang monster jahat bernama Nian. Menurut cerita, Nian kerap muncul setiap musim semi untuk meneror penduduk desa.

" Untuk mengusir Nian, penduduk kala itu membuat kostum menyerupai singa, lalu menari diiringi tabuhan musik keras. Suara gendang dan tarian singa inilah yang akhirnya membuat Nian ketakutan dan pergi,” ujar Hendri. di Meulaboh, minggu, 31/8/25.

Sejak keberhasilan tersebut, lanjut Hendri, tarian Barongsai kemudian dipercaya sebagai simbol keberuntungan. Kesenian ini diyakini mampu mengusir roh jahat sekaligus membawa berkah dan kebahagiaan bagi masyarakat.

Perjalanan Barongsai tidak berhenti di Tiongkok saja. Menurut catatan sejarah, kesenian ini mulai diperkenalkan ke Indonesia pada abad ke-17 oleh perantau Tionghoa. Awalnya berkembang di pulau Jawa, Barongsai kemudian menyebar ke berbagai daerah, termasuk Aceh.

Namun, Barongsai pernah mengalami masa sulit di Indonesia. Hendri mengungkapkan bahwa kesenian ini sempat dilarang tampil pada masa Orde Baru. 

"Saat itu ekspresi budaya Tionghoa sangat dibatasi. Namun setelah era reformasi, Barongsai kembali bangkit dan semakin populer di berbagai perayaan maupun acara budaya,” jelasnya.

Kini, Barongsai bukan hanya sekadar atraksi hiburan, melainkan juga simbol persaudaraan, keberanian, dan harapan baik. Setiap gerakan tarian diyakini memiliki makna, mulai dari doa keselamatan, rezeki, hingga semangat melawan hal-hal buruk.

" Barongsai hari ini tidak lagi hanya milik etnis Tionghoa, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa yang patut dijaga,” tutup Hendri.



(Dedy Surya)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Timbulnya Rasa Cinta Karena Visi Misi Hingga Pindah ke Lain Hati