Banjir Dasyat Landa Aceh - Sumatera Bocah SD Desak Presiden tetapkan Status Bencana Nasional


ACEH BARAT – LIPUTAN ONE
| Aksi kemanusiaan menggetarkan hati datang dari seorang bocah cilik berusia 10 tahun asal Gampong Seuneubok, Kabupaten Aceh Barat. 

Ibrahim,  pelajar kelas IV sekolah dasar SD Negeri 19 Meulaboh itu dikenal pemalu namun berhati besar, mendadak menjadi perhatian publik setelah ia rela memecahkan celengannya, hasil tabungan dari sisa uang jajan yang ia sisikan setiap hari Selama ini, disumbangkan untuk membantu korban banjir Aceh Barat.

Langkah sederhana namun sarat makna itu memantik apresiasi besar dari berbagai kalangan, termasuk dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. minggu, 7/12/25.

Bupati Aceh Barat Tarmizi, SP, MM., dan Wakil Bupati Said FADHEIL, SH.,  menyampaikan rasa kagum mereka terhadap ketulusan bocah cilik tersebut. Keduanya menilai tindakan bocah tersebut sebagai teladan yang patut di apresiasi dan dicontoh oleh seluruh lapisan masyarakat.

Bahkan, sebagai bentuk penghargaan dan dukungan moral, Bupati dan Wakil Bupati mengundang Ibrahim secara khusus ke Posko BPBD Aceh Barat untuk bertemu langsung, sekaligus memberikan Penghargaan dan motivasi serta apresiasi atas jiwa sosial yang ditunjukkannya.

" Kepribadian seperti ini jarang dimiliki anak-anak seusianya. Ini bukti bahwa nilai kepedulian tumbuh dari hati yang bersih. Ibrahim telah mengajari kita bahwa membantu sesama tidak harus menunggu dewasa atau kaya,” ujar Bupati, kagum.

Dari keterangan polos Ibrahim, diketahui, Keinginannya membantu itu muncul setelah Ibrahim melihat video-video banjir yang beredar di sejumlah media sosial. Ia merasa sangat prihatin melihat warga yang kehilangan tempat tinggal dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

Tanpa menunggu arahan siapa pun, Ibrahim kemudian meminta izin kepada orang tuanya untuk memecahkan celengan yang ia sisihkan dari sisa uang jajannya selama ini.

Dengan didampingi sang ayah, pada Kamis, 4/12/ 25 lalu, Ibrahim membelanjakan sendiri  bahan- bahan kebutuhan pokok dan diserahkan langsung ke posko bantuan Macan Asia yang berlokasi di desa Suak Raya, Kecamatan Johan pahlawan, kabupaten Aceh Barat.

Selain memberikan donasi, beberapa hari yang lalu dan pada hari ini, usai memenuhi undangan Bupati, Melalui MEDIA LIPUTANONE, Ibrahim mengajak seluruh warga Aceh- Sumatera baik yang berada dalam Wilayah maupun luar wilayah agar bersatu menggalang Donasi.

Bocah ini juga mengajak Seluruh Warga Negara Indonesia  khususnya Aceh-Sumatera yang berada di Negara- negara Asia dan Negara- negara dibelahan Dunia, untuk menyisihkan sedikit Rezekinya untuk membantu meringankan beban para korban pasca bencana yang melanda Aceh - Sumatera

" Kepada Bapak-Ibu, Abu, Abang, kakak, serta saudaraku yang metuah, siapa pun yang memiliki kelebihan rezeki, dimanapun berada., ingatlah bahwa uang yang banyak dan harta melimpah tidak kita bawa sampai mati. Justru inilah kesempatan kita untuk menjadikannya bekal menuju akhirat. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan pertolongan. Jika bukan kita yang membantu mereka, lalu siapa lagi," Ajak bocah tersebut.

Ajakan ini mendapat respons luas dari berbagai pihak dan kalangan, karena dinilai penuh kesadaran dan nilai-nilai kemanusiaan serta keislaman yang mendalam.

Kisah Ibrahim memberikan pembelajaran penting bagi publik, empati tidak mengenal usia., Kemanusiaan tidak menuntut harta atau jabatan.

Setiap tindakan kecil, jika dilakukan dengan ketulusan, mampu menggerakkan banyak hati.

Di tengah duka akibat banjir yang melanda Aceh, Ibrahim telah menjadi simbol bahwa cahaya harapan masih menyala, bahkan dari tangan kecil seorang anak. 

Pemerintah Aceh Barat berharap kepedulian Ibrahim menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus mengutamakan solidaritas dan membantu saudara-saudara yang sedang dalam kesulitan.

Usai pertemuan dengan relawan dan pemerintah Aceh barat, Ibrahim juga mengungkapkan bahwa kebiasaannya bersedekah bukan muncul tiba-tiba. 

Ia bercerita bahwa sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK), kedua orang tuanya selalu mengajarinya untuk tidak lupa berbagi.

Menurut penuturan Ibrahim, sang ayah kerap memberikan pesan sederhana namun sangat membekas di hatinya.

" Ayah selalu bilang, bersedekah tidak akan membuat kita miskin. Justru dengan bersedekah Allah akan menambah rezeki kita. Makanya dari kecil saya diajari untuk menyisihkan uang jajan,” ujar Ibrahim polos.

Pesan inilah yang menjadi bekal moral bagi Ibrahim hingga akhirnya ia berani memecahkan celengannya demi membantu korban banjir Aceh Barat.

HARAPAN IBRAHIM UNTUK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Di sela- sela itu, Ibrahim juga menyampaikan sebuah harapan besar yang lahir dari kepedulian tulus seorang anak kecil terhadap daerahnya. 

Dengan suara pelan namun penuh keyakinan, sang bocah berharap agar pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap musibah banjir yang menimpa di sejumlah daerah wilayah Aceh - Sumatera.

" Saya berharap kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, segera mengambil sikap tindakan tegas, menetapkan musibah ini sebagai bencana nasional, agar semua korban yang mengalami langsung dari bencana dahsyat ini, mendapat bantuan yang cukup dan memadai  ,” pinta bocah  ini penuh harap.

Walau masih berusia 10 tahun, keinginan Ibrahim mencerminkan kepedulian mendalam terhadap warga yang kehilangan rumah, harta benda, dan sumber penghidupan akibat banjir. 

Harapan sederhana itu menjadi gambaran betapa bencana yang terjadi tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga jejak emosional yang dirasakan hingga ke hati seorang anak.


(Dedy Surya)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Pelaku Pembunuhan warga Ujong Baroh Diketahui Identitasnya