Bupati Aceh Barat Intruksikan Siaga Petugas Di Setiap SPBU dan Pangkalan Gas -LPG
ACEH BARAT - LIPUTAN ONE | Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggelar Apel Kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kelangkaan BBM dan LPG pada masa pasca bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Aceh barat.
Upacara berlangsung di Halaman Kantor Bupati Aceh Barat pada Minggu, siang pukul, 14:30.wib dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM. Minggu, 7/12/25.
Apel siaga tersebut diikuti Wakil Bupati, unsur Forkopimda, Kepala SKPK, para camat, TNI-Polri, serta tim teknis Pemkab Aceh Barat. Kegiatan ini merupakan kesiapan pemerintah dalam memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi di tengah kondisi pasca banjir.
Dalam amanatnya, Bupati Tarmizi menginstruksikan seluruh SKPK untuk fokus pada penanganan kebutuhan mendesak pasca bencana, terutama distribusi logistik dan keamanan bagi warga yang terdampak.
Bupati juga mengungkapkan bahwa akibat hujan deras pada malam sebelumnya, debit air sungai kembali meningkat dan merendam rumah-rumah warga di sejumlah kecamatan. Bahkan, di beberapa titik ketinggian air sudah mencapai sepinggang orang dewasa.
" Mulai sore ini tim BPBD sudah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi warga. Distribusi logistik akan dimulai setelah Salat Ashar,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, katanya, untuk Penyaluran bantuan logistik di Kecamatan Meureubo pihaknya sendiri yang menyalurkan secara langsung bantuan logistik tersebut.
Pemerintah ingin memastikan bantuan tersalurkan tepat waktu dan tepat sasaran, mengingat kondisi warga yang masih banyak bertahan di rumah maupun di titik pengungsian.
Selanjutnya demi menjaga stabilitas daerah pasca banjir, Bupati juga menginstruksikan unsur TNI-Polri, Satpol PP/WH, dan instansi terkait, melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh SPBU dan pangkalan LPG di wilayah Aceh Barat.
"Kami intruksikan kepada petugas keamanan agar disiagakan di setiap pangkalan-pangkalan LPG yang ada di 12 kecamatan dan SPBU di kabupaten Aceh Barat guna memastikan Suply LPG tepat sasaran dan tidak terjadi penimbunan BBM serta menjaga kondusifitas di tengah masyarakat.
Bupati menjelaskan bahwa antrean panjang di sejumlah SPBU disebabkan oleh belum normalnya suplai listrik. Dua SPBU mengalami kerusakan genset, sementara satu SPBU hanya dapat beroperasi ketika listrik menyala.
" Stok BBM sesungguhnya normal seperti hari-hari sebelum banjir. Namun gangguan listrik yang belum pulih menyebabkan aktivitas pengisian terganggu,” jelasnya.
Kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi di Aceh Barat disebabkan lumpuhnya jalur transportasi menuju Terminal LPG/SPBE Lhokseumawe akibat dampak banjir.
Sebagai solusi, LPG 3 kg saat ini didatangkan dari Pangkalan Susu, Sumatera Utara. Sebanyak 3.360 tabung telah masuk ke Aceh Barat, dan pada Minggu (7/12), pemerintah melepas dua truk pendistribusian LPG secara simbolis.
Ribuan tabung LPG tambahan juga diinformasikan sedang dalam perjalanan menuju Aceh Barat.
Bupati menyesalkan adanya penyebaran informasi hoaks yang menyebut Aceh Barat mengalami krisis BBM, yang menurutnya sengaja dihembuskan pihak tidak bertanggung jawab.
" Kami pastikan persediaan BBM aman dan cukup. Jangan terprovokasi isu-isu tidak jelas dan kami juga berharap kepada Warga untuk tidak menimbun BBM subsidi, khususnya jenis pertalite dan BBM jenis Solar., karena tindakan tersebut adalah pelanggaran hukum,” tegas Bupati.
Pemerintah Daerah meminta masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan tidak mempercayai isu yang belum jelas kebenarannya, karena seluruh perangkat daerah sedang bekerja untuk menstabilkan situasi pasca banjir.
(Dedy Surya)
.



Komentar
Posting Komentar