LIPUTANONE.CO.ID - Sebuah kapal yang membawa puluhan pengungsi etnis Rohingya terbalik di tengah laut, berjarak sekitar 12 mil dari bibir pantai Aceh Barat.
Operasi penyelamatan darurat diluncurkan oleh Tim Satgas Rohingya, BASARNAS Provinsi Aceh, kelokasi kejadian menggunakan Armada laut KN Kresna.kamis, 21/3/24.
Insiden tragis itu terjadi pada dini hari, menurut sumber dari Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas).
Kapal kayu yang kelebihan muatan tersebut dilaporkan tengah dalam perjalanan mencari suaka, melarikan diri dari kondisi kekerasan dan diskriminasi di Myanmar.
Penumpangnya, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, diperkirakan mencari keamanan dan perlindungan di Indonesia.
Tim penyelamat, termasuk unsur TNI Angkatan Laut dan Basarnas, dikerahkan ke lokasi kejadian setelah menerima laporan dari nelayan setempat yang pertama kali melihat kapal tersebut terbalik.
"Saat ini, semua pengungsi Rohingya telah berhasil dievakuasi Oleh Tim Basarnas Provinsi bekerja sama dengan Tim Basarnas daerah dan TNI,Polri serta pihak-pihak terkait lainya di aceh barat, " ujar Suhemi Dantim Basarnas Aceh Barat, Singkat, saat di konfirmasi awak media.
Selanjutnya dari pantauan awak media liputanone.com ., PJ Bupati Aceh barat, Mahdi Efendi, bersama sejumlah pejabat Forkopimda kabupaten Aceh Barat juga turut serta terjun ke lokasi menyaksikan secara langsung proses Evakusi Para pengungsi yang di komandoi oleh Wakapolres Aceh Barat, Kompol Iswahyudi itu di Dermaga Pelabuhan Jety/Cargo, Ujungkarang Meulaboh Aceh barat.
Pj Bupati Aceh barat saat dikonfirmasi awak Media mengatakan, untuk sementara waktu, enam orang yang sudah berada di aula kantor camat Samatiga dan 63 orang lainnya akan ditampung sementara, sambil terus melakukan koordinasi dengan pihak provinsi Aceh dan UNHCR.
" Mahdi Efendi Berharap agar ada solusi penanganan sementara untuk situasi ini.
Kemanusiaan harus menjadi faktor utama dalam menanggapi situasi saat ini, dan sedang menunggu respons dan bantuan dari UNHCR (Badan Pengungsi PBB) untuk membantu penanganan lebih lanjut, "ungkap Pj Bupati Aceh Barat.
Lebih lanjut, Tragedi yang menimpa Para pencari Suaka itu, menambah daftar panjang penderitaan mereka, yang telah lama menghadapi penindasan dan kekerasan di negara asalnya, " pungkas Mahdi.
Selanjutnya dari tragedi ini Komunitas internasional kembali dipanggil untuk memberikan perhatian dan dukungan yang lebih besar kepada pengungsi Rohingya, yang terus berjuang untuk keselamatan dan hak asasi manusia yang layak mereka terima.
Peristiwa ini juga mengingatkan pada pentingnya kerja sama regional dan internasional dalam mengatasi krisis pengungsi, serta perlunya solusi jangka panjang untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
(Dedy S)
0 Komentar