Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Peringati 20 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh
ACEH BARAT- LIPUTANONE| Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggelar Peringatan 20 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh di Gampong Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, pada Kamis (26/12).
Acara ini dihadiri oleh Danrem 012/Teuku Umar Kolonel Inf Benny Rahardian, S.E, M.Han., Pj. Bupati Aceh Barat Azwardi AP, M.Si., unsur Forkopimda, Ketua MPU Aceh Barat, Ketua MAA Aceh Barat, Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan selaku Ketua Panitia, para Kepala SKPK, serta Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc, bersama timnya.
Kegiatan diawali dengan pembunyian sirene selama tiga menit pada pukul 08.00 WIB untuk mengenang para korban tsunami. Seluruh masyarakat diimbau untuk hening, menghentikan aktivitas, dan berdoa bagi para syuhada tsunami Aceh.
Dilanjutkan pada pukul 09.00 WIB, acara ziarah ke Makam Tsunami di Gampong Suak Indrapuri, kemudian tausiyah, zikir, dan doa bersama di Masjid Babul Jannah.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Pemkab Aceh Barat melalui Baitul Mal memberikan santunan kepada 200 anak yatim dan bantuan sembako kepada 150 penyandang disabilitas yang disalurkan oleh tim Universitas Gadjah Mada.Pj. Bupati Azwardi, AP, M.Si., menekankan bahwa peringatan ini tidak hanya untuk mengenang tragedi besar yang terjadi pada 26 Desember 2004, tetapi juga untuk mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana.
"Bencana dapat terjadi kapan saja, namun mitigasi bencana harus menjadi perhatian utama kita semua," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Abdurrani, S.Pd., M.Pd., yang juga Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat, menyatakan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk mengenang dan mendoakan para korban tsunami.
"Ini adalah bentuk penghormatan terhadap para korban, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama," jelasnya.
kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana.
"Kita perlu terus belajar dari pengalaman masa lalu dan memperkuat sistem perlindungan masyarakat. Dengan begitu, kita dapat meminimalkan dampak dari bencana yang mungkin terjadi di masa depan," jelasnya.
Abdurrani juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini, termasuk para relawan, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah.Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen mengenang, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mempererat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
"Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kita semua dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama dan lingkungan," tutupnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD., turut menyampaikan arahan, dalam kesempatan itu ia mengatakan, mengenang keterlibatan tim Universitas Gadjah Mada yang menjadi yang pertama mendarat di Aceh Barat pasca-tsunami untuk memulai pemulihan darurat, khususnya di RSUD Cut Nyak Dien.
"Kami terlibat dalam fase recovery dan rekonstruksi selama 3,5 tahun, termasuk pelatihan tenaga kesehatan lokal," katanya.
Ia menambahkan, momen ini adalah bentuk solidaritas dan komitmen untuk terus membantu masyarakat Aceh Barat.
Acara berlangsung dengan khidmat, menggugah kembali ingatan kolektif masyarakat Aceh Barat tentang pentingnya kebersamaan dan kesiapan menghadapi segala kemungkinan di masa depan.
(Dedy S)
Komentar
Posting Komentar