TARSA Tinjau Sekolah yang Kabarnya Akan Ditutup, Murid Sempat Histeris


ACEH BARAT – LIPUTAN ONE
| Suasana mendadak haru sekaligus menegangkan mewarnai kunjungan mendadak Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, bersama Wakil Bupati Said Fadheil, S.H., serta sejumlah kepala dinas ke SD Negeri Paya Baru, Kecamatan Mereubo, Sabtu 27/9/25.

Tanpa pemberitahuan, rombongan tiba di halaman sekolah. Para murid yang masih belia sontak panik, dipenuhi tatapan kosong, sebagian bahkan menangis histeris karena mengira sekolah mereka akan ditutup. Guru dan warga pun ikut kaget atas kedatangan mendadak tersebut.

Namun, situasi berubah haru bercampur lega ketika Bupati Tarmizi menjelaskan bahwa kedatangannya bukan untuk menutup sekolah.

Di dalam ruang kelas, Bupati dan Wakil Bupati berulang kali menenangkan para murid yang masih polos.

Kedua pemimpin Aceh Barat itu secara bergantian, meyakinkan bahwa sekolah tidak akan ditutup, justru sebaliknya akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

"Sekolah ini tidak akan ditutup, anak-anak." Justru kita datang untuk memastikan fasilitas kalian lebih baik,” ucap Bupati Tarmizi sambil menepuk bahu seorang siswa laki-laki yang sedang tersedu, berlinang air mata.

Kedatangan rombongan Pemkab Aceh Barat, ternyata untuk meninjau pembangunan fasilitas MCK. Selama ini, SD Paya Baru tidak memiliki MCK, sehingga para murid maupun guru terpaksa menumpang di masjid setempat. 

Kondisi ini dinilai memprihatinkan dan menjadi pekerjaan rumah serius bagi pemerintah daerah.

"Selama kami menjabat, kami menemukan banyak sekolah di pelosok tanpa fasilitas dasar. Ini tugas kita bersama untuk membenahi semua kekurangan tersebut,” tegas Tarmizi, seraya menambahkan, sektor pendidikan adalah prioritas utama pemerintahan Tarsa jadi sangat tidak mungkin jika ada indikasi untuk menutup sekolah.

Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil, S.H., yang dikenal sangat menghormati sosok profesi pendidik (GURU) menyampaikan pandangan menyentuh tentang pentingnya peran guru dengan nada santun penuh penghargaan.

"Guru adalah figur yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. "Baik buruknya generasi ini sangat bergantung pada didikan guru. Saya pribadi tidak akan bisa berdiri di sini tanpa bimbingan guru. Sampai hari ini pun, meski gerimis sekalipun, saya tetap mengingat jasa mereka," Ungkap habib.

Namun, Habib juga mengingatkan, guru yang ia hormati adalah guru yang benar-benar teladan, guru yang dengan tulus mengabdikan dirinya demi mencerdaskan anak bangsa. 

"Guru teladan adalah mereka yang konsisten hadir, mendidik dengan hati, dan menjadikan profesinya sebagai ladang pengabdian, bukan sekadar pekerjaan,” ujarnya tegas.

Untuk memperkuat komitmen itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berencana akan segera membentuk tim satgas pendidikan. 

Satgas ini akan mengawasi kondisi sekolah, mengevaluasi Kinerja, fasilitas, sekaligus memantau kedisiplinan guru dalam menjalankan tugas.

Kehadiran bupati dan wakil bupati akhirnya membawa kelegaan bagi warga dan tenaga pendidik. 

Dari rasa cemas karena isu penutupan sekolah, suasana berubah menjadi harapan baru. Para murid pun kembali ceria setelah diyakinkan bahwa sekolah mereka tidak akan hilang, melainkan semakin diperhatikan

Hal ini menjadi catatan emosional di SD Negeri Paya Baru, dari air mata karena ketakutan, berubah menjadi senyum penuh harapan, ketika para pemimpin daerah bertekat akan menghadirkan perubahan nyata bagi dunia pendidikan di Aceh Barat.



(Dedy Surya)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Timbulnya Rasa Cinta Karena Visi Misi Hingga Pindah ke Lain Hati