RSUD - CND Meulaboh Realisasikan Ratusan Kartu ABS, Satu Semester Pemerintahan TARSA

MEULABOH – LIPUTANONE -| 

-Genap enam bulan kepemimpinan Bupati Aceh Barat, H. Tarmizi, SP, MM, bersama Wakil Bupati Said Fadheil, S.H., program unggulan Kartu Aceh Barat Sehat (KABS) mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Data dari RSUD Cutnyak Dhien Meulaboh, mencatat, sejak diluncurkan awal masa pemerintahan Tarmizi-Said, sedikitnya 512 lebih pasien rujukan telah menggunakan fasilitas KABS untuk berobat ke rumah sakit rujukan di luar daerah.

Direktur RSUD, CND Meulaboh, dr. Ilum Anam Sp.PD.KGEH., menjelaskan bahwa Kartu Aceh barat Sehat KABS, hadir sebagai solusi membantu masyarakat kurang mampu yang membutuhkan rujukan lanjutan.

" Program ini sangat membantu pasien, khususnya yang harus dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh atau Medan. Semua biaya transportasi hingga akomodasi ditanggung pemerintah melalui KABS,” ujar dr.Ilum, Rabu, 10/9/25

Dokter Ilum, dalam keterangannya menegaskan bahwa program KABS tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah TARMIZI - SAID  untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkeadilan.

" Pemerintah Tarmizi- Said ingin masyarakat Aceh Barat tidak lagi terbebani biaya Akomodasi  bagi keluarga pendamping Pasien, ketika harus berobat keluar daerah. Kesehatan adalah hak dasar, dan ini menjadi fokus utama Bapak  Bupati dan Wakil Bupati sejak awal menjabat,”ungkap dr Ilum.

Ia menambahkan, dalam 6 bulan terakhir, pihaknya bersama pemerintah Aceh Barat, terus berupaya melakukan evaluasi agar manfaat KABS semakin luas dan berharap, program ini dapat menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di seluruh kecamatan dalam kabupaten Aceh Barat.

Masyarakat pun mengapresiasi kehadiran program TARSA ini. Salah satu keluarga pasien asal Johan Pahlawan menyampaikan rasa syukurnya.

" Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Aceh Barat, yang telah menggagas kartu ABS ini, program ini sangat membantu dan bermanfaat sekali bagi keluarga kami yang ekonominya pas-pasan, Kalau tidak, saya pasti mengalami kesulitan biaya untuk membawa suami saya berobat ke Banda Aceh. Alhamdulillah semua ditanggung termasuk juga tempat tinggal Gratis (rumah singgah) selama kami sekeluarga berada di Banda Aceh,” kata Nurma, salah satu keluarga pasien rujukan, warga Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Dengan capaian lebih dari 512 pasien dalam kurun waktu satu semester, pemerintah Aceh Barat menargetkan jumlah penerima manfaat KABS terus meningkat. Bahkan, Bupati Tarmizi menegaskan akan terus berupaya  memperluas cakupan layanan, termasuk pemenuhan kebutuhan fasilitas transportasi medis yang lebih layak.

Diketahui Terkait layanan kesehatan Medis Pemkab Aceh Barat dibawah kepemimpinan Tarmizi, SP., M.M., dan Said Fadheil, S.H., tidak hanya fokus pada program pembiayaan bagi pendamping pasien rujukan semata.

​Pemerintah Aceh barat juga sedang fokus pada transformasi sistem kesehatan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan bagi seluruh masyarakat Aceh barat. Upaya ini mencakup berbagai tingkatan, mulai dari fasilitas kesehatan primer hingga rujukan.

Disamping itu, penguatan Puskesmas dan Layanan Primer., juga menjadi salah satu program prioritas pemerintahan TARMIZI - SAID. ​

Puskesmas merupakan garda terdepan dalam sistem kesehatan di Aceh barat, Peningkatan yang dilakukan meliputi.,​peralatan Medis, Modernisasi alat-alat diagnosis dasar, seperti alat cek gula darah, tensimeter digital, hingga peralatan penanganan gawat darurat ringan.

​Peningkatan SDM, Pelatihan berkelanjutan bagi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas dan rumah sakit daerah guna meningkatkan kompetensi, juga menjadi tujuan utama pemerintah dalam meningkatkan kesehatan di Aceh Barat.

Pemerintah Aceh Barat juga diketahui sedang berupaya keras meningkatkan Modernisasi Rumah Sakit Kabupaten yang berfungsi sebagai fasilitas rujukan Puskesmas. 

Penambahan alat-alat medis yang lebih canggih juga menjadi prioritas pemerintah TARSA, seperti CT scan, USG 4D, atau peralatan bedah minimal invasif untuk meningkatkan kemampuan diagnosis serta penanganan  Pengadaan dokter spesialis yang lebih beragam, seperti dokter spesialis jantung, bedah saraf, atau onkologi, yang sebelumnya mungkin tidak tersedia di daerah.

​Peningkatan Kapasitas Tempat Tidur, Pembangunan atau renovasi gedung untuk menambah jumlah kamar rawat inap, sehingga dapat menampung lebih banyak pasien.

​Pemerintah Aceh barat saat ini terus melakukan upaya yang dapat menunjang Percepatan Pembangunan Rumah Sakit Regional. ​

Pembangunan lanjutan rumah sakit regional yang diperkirakan hanya tinggal 30-25 % pengerjaannya (rampung) dianggap sangat penting sebagai langkah strategis untuk memastikan layanan kesehatan spesialis dapat diakses di setiap provinsi atau wilayah kota besar lainnya di Indonesia. 

Tujuan dan target utama pemerintah TARMIZI, mengupayakan percepatan pembangunan rumah sakit regional Meulaboh, adalah untuk mengurangi rujukan pasien ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bahkan hingga ke luar negeri yang seringkali memakan biaya dan waktu.

Upaya peningkatan mulai dari peralatan medis dan pelayanan Puskesmas, rumah sakit kabupaten, hingga percepatan pembangunan rumah sakit Regional, untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan memadai secara cepat dan tepat.





(Dedy Surya)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Kasus Dugaan Cashbon Mantan PJ Sekda Kembali Mencuat