PGRI Aceh Barat Gelar Konferensi Masa Bakti 2025–2030, Dua Kandidat Berebut Kursi Ketua

MEULABOH – LIPUTANONE | Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Barat resmi menggelar Konferensi Kabupaten PGRI ke-XXIII untuk masa bakti 2025–2030, pada Sabtu 15/11/25.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Cabang Dinas (Cabdin) Aceh Barat itu dibuka secara resmi oleh Bupati Aceh Barat yang diwakili Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Barat, Drs. Adami Umar, M.Pd.

Dalam arahannya, Drs. Adami Umar menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi tersebut, yang menurutnya merupakan momentum strategis bagi penguatan peran guru dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

" Konferensi ini bukan sekadar agenda organisasi, tetapi menjadi titik penting dalam memperkuat kontribusi guru terhadap kemajuan pendidikan Aceh Barat,” ujarnya.

Ia menyoroti berbagai tantangan dunia pendidikan saat ini - mulai dari transformasi kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pemerataan layanan pendidikan, hingga percepatan teknologi pembelajaran. Semua itu, menurutnya, menuntut sinergi kuat antara pemerintah dan PGRI.

Lebih jauh, ia menegaskan komitmen pemerintah Aceh Barat dalam meningkatkan mutu pendidikan, termasuk penguatan kompetensi pendidik, pemerataan akses, dan pentingnya kepemimpinan kepala sekolah sebagai penggerak perubahan di satuan pendidikan.

" Setiap langkah kecil kita adalah bagian dari jejak besar bagi masa depan anak-anak Aceh Barat. Mari jadikan konferensi ini sebagai awal semangat baru untuk pendidikan yang lebih berkualitas,” ungkapnya menutup sambutan.

Konferensi ke-XXIII ini merupakan forum tertinggi organisasi yang digelar untuk memilih ketua baru, seiring berakhirnya masa jabatan Ketua PGRI Aceh Barat sebelumnya, Darmi, S.Pd.I., MA., tepat pada 15 November 2025.

Sidang penanggung jawaban pengurus yang lama dipimpin oleh presidium berjumlah tiga orang, yakni:

Ketua: Agus Salim, S.Pd.I., M.AP.,

Anggota: Marlina, S.Pd.I., MA.,

Anggota: Syitra Ulfa, S.Pd., M.Si.

Selanjutnya Presidium untuk  Pemilihan Pengurus PGRI yang baru di pimpin oleh Pengurus/ Wakil ketua PGRI Aceh, Bahtiar, S.Pdi.,M.Si., 

Agenda Konferensi tersebut Mengusung tema “Membangun Guru Profesional dan Berakhlak Menuju Pendidikan Aceh Barat yang Unggul dan Religius,” konferensi berlangsung khidmat dengan dihadiri delegasi dari seluruh cabang PGRI se-Kabupaten Aceh Barat.

Kontestasi demokrasi tahun ini diikuti dua kandidat yang dikenal aktif dan berpengalaman dalam dunia pendidikan, yaitu:

1. (F1) Nurhayani, S.Pd., M.Si.

2. Zainal Abidin, S.Pd., M.Si.

Keduanya dipandang sebagai figur yang telah lama berkecimpung dalam organisasi PGRI dan memiliki rekam jejak kuat dalam pengabdian kepada dunia pendidikan.

Ketua Panitia Konferensi PGRI Aceh Barat Ke-XXIII, Syahwaludin, S.Pd.I., MA., menyampaikan bahwa konferensi ini digelar sebagai bentuk komitmen organisasi dalam melaksanakan amanat AD/ART PGRI secara tepat waktu.

" Jumlah pemilih sebanyak 50 orang mewakili 10 cabang PGRI yang ada di Kabupaten Aceh Barat. Setiap cabang diwakili oleh 5 orang delegasi resmi yang memiliki hak suara,” ujar Syahwaludin.

Ia menegaskan bahwa seluruh proses pemilihan dilakukan secara demokratis, transparan, dan dipastikan mengikuti ketentuan organisasi.

Sebanyak 50 peserta pemilih hadir dari 10 cabang PGRI se-Aceh Barat, masing-masing cabang mengirimkan 5 delegasi resmi. Jumlah surat suara yang disiapkan pun sesuai jumlah pemilih, yakni 50 lembar.

Konferensi digelar sebagai bentuk konsistensi PGRI dalam melaksanakan amanat AD/ART organisasi. Berakhirnya masa jabatan ketua sebelumnya menuntut adanya regenerasi kepemimpinan untuk memastikan keberlanjutan organisasi.

Ketua Panitia Konferensi, Syahwaludin, S.Pd.I., MA., mengatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen PGRI dalam menjalankan proses organisasi secara tepat waktu.

" Seluruh tahapan pemilihan dilaksanakan secara demokratis, transparan, dan mengikuti ketentuan organisasi,” tegasnya.

Pemilihan dilakukan melalui mekanisme voting tertutup, di mana setiap pemilih memberikan suara sesuai keyakinannya terhadap visi, misi, dan kapasitas kandidat.

Seluruh proses berjalan tertib, profesional, dan dalam suasana kekeluargaan antarsesama guru sebagai sesama tenaga pendidik.

Konferensi PGRI Aceh Barat Masa Bakti 2025–2030 diharapkan mampu melahirkan kepemimpinan baru yang membawa angin segar bagi dunia pendidikan Aceh Barat. 

Siapapun yang terpilih nantinya, besar harapan agar dapat mengokohkan profesionalisme guru, memperkuat integritas organisasi, serta menghidupkan nilai-nilai religius dalam dunia pendidikan.



(Dedy Surya)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Kasus Dugaan Cashbon Mantan PJ Sekda Kembali Mencuat