BANJIR ACEH BARAT, 9.467 KEPALA KELUARGA TERDAMPAK BPBD SIAGA DI MASA TANGGAP DARURAT


ACEH BARAT - LIPUTANONE
| Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak Rabu, 26 November 2025, setelah hujan deras berkepanjangan disertai angin kencang menyebabkan meningkatnya debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Woyla dan Krueng Meureubo. Selasa, 2/12/25.

Penetapan status tersebut tertuang dalam SK Bupati Aceh Barat Nomor 695 Tahun 2025 tentang Status Darurat Bencana Banjir dan SK Nomor 696 Tahun 2025 tentang Pembentukan Posko Komando Darurat Bencana Banjir.

Hingga Senin, 1 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, BPBD melalui Pusdalops PB terus memperbarui data perkembangan kondisi di lapangan.

Banjir besar yang terjadi sejak 26 November 2025 tersebut melanda 10 kecamatan dan 121 gampong, dengan total terdampak mencapai 9.467 KK atau 30.884 jiwa.

Sebaran Korban Terdampak :

Johan Pahlawan: 1.179 KK / 4.315 jiwa

Meureubo: 1.097 KK / 3.614 jiwa

Sungai Mas: 453 KK / 2.363 jiwa

Arongan Lambalek: 1.601 KK / 4.649 jiwa

Woyla Timur: 542 KK / 1.788 jiwa

Pante Ceureumen: 702 KK / 3.113 jiwa

Woyla Barat: 1.542 KK / 4.241 jiwa.

Kaway XVI: 1.796 KK / 5.241 jiwa.

Samatiga: 5 KK / 20 jiwa.

Woyla: 550 KK / 1.540 jiwa.

KRONOLOGI KEJADIAN

Rabu, 26 November 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Aceh Barat menyebabkan debit air Krueng Woyla dan Krueng Meureubo meluap. 

Banjir kemudian menyebar ke banyak wilayah, menutup akses jalan, merendam pemukiman, merusak fasilitas umum, serta memutus sejumlah jembatan penghubung.

UPAYA PENANGANAN BPBD DAN UNSUR TERKAIT

BPBD Aceh Barat bersama TNI, Polri, Basarnas, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, serta unsur swasta terus melakukan berbagai upaya penyelamatan dan penanganan.

Evakuasi warga di Kecamatan Sungai Mas dan Pante Ceureumen menggunakan rubber boat., Pendirian dapur umum di Gampong Tungkop, Sungai Mas., Pendirian tenda pengungsian di Gampong Pasi Leuhan.

Pengantaran logistik ke kecamatan terdampak., Sungai Mas, Pante Ceureumen, Woyla Barat, Woyla Timur, Meureubo, dan Kaway XVI.

Evakuasi oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, PT Mifa, PT TBU, PT AMM., Pembersihan lumpur pasca banjir di sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas umum., Rapat koordinasi Bupati Aceh Barat bersama Forkopimda di Posko Komando BPBD.

Selain pemerintah, masyarakat juga membuka dapur umum secara mandiri, khususnya di Gampong Geudong, Arongan Lambalek.

Banjir menyebabkan kerusakan berat di wilayah paling parah terdampak seperti Kecamatan Pante Ceureumen, Sungai Mas, Arongan Lambalek, Woyla Timur, dan Woyla Barat.

Rincian Kerusakan Rumah:

Total Unit Terdampak: 243 Rumah., Rusak Berat: 40., Rusak Sedang: 99., Rusak Ringan: 104 unit., Beberapa jembatan gantung di Pante Ceureumen, Sungai Mas, Panton Reu rusak berat dan tidak dapat dilalui.

Ruas jalan Lawet-Canggai, Pulo Teungoh-Keutambang, dan Jambak-Sikundo putus total., Ruas jalan di Woyla Timur, Sungai Mas, dan Kaway XVI mengalami longsor dan kerusakan berat.

Kerusakan Fasilitas Pendidikan, Total sekolah terdampak: 42 unit., SD: 33., TK: 2., Ponpes: 1., SMP: 5., SMA/SMK: 1 unit.

Sementara Kerusakan Pertanian dan Peternakan., Sawah yang terdampak: 2.176 hektare., Kebun sawit terdampak: 45 hektare., Ternak hilang/mati: 63 ekor (kerbau 18, sapi 35, kambing 10).

KONDISI TERKINI

Hingga 1 Desember 2025, sebagian wilayah mulai mengalami surut. Namun beberapa lokasi masih tergenang air dan tertutup lumpur, sehingga menyulitkan mobilisasi bantuan.

Beberapa catatan penting, Akses jalan menuju sejumlah gampong masih terputus., Kondisi listrik dan internet terganggu.

Tim BPBD dan TRC terjebak di wilayah Pante Ceureumen saat mengantar bantuan ke Desa Sikundo yang terisolir.

Distribusi logistik terus dilanjutkan ke sejumlah kecamatan meliputi, Arongan Lambalek, Woyla, Sungai Mas, dan Pante Ceureumen.

UNSUR TERLIBAT DALAM PENANGANAN

Lebih dari 23 unsur dikerahkan, terdiri dari: BPBD Aceh Barat, TNI, Polri, Basarnas, OPD Pemkab Aceh Barat, Dinsos, PUPR, PERKIM, Diskominsa, TAGANA, Universitas Teuku Umar, UKM UTU, PT Mifa, PT AMM, PT TBU, Bank Aceh, BSI, MGK, RAPI, ORARI, IOF, PKK, serta masyarakat setempat.

Sarana dan Prasarana Operasi Penanganan, Water Supply: 3 unit, Rubber boat: 4 unit, Truk Reo: 2 unit, Truk dapur umum: 1 unit, Mobil Rescue (BPBD, Basarnas, PT TBU, PT MIFA/AMM): 4 unit dan Drone: 2 unit.

Kepala BPBD Kabupaten Aceh Barat, Teuku Ronal, saat berada dilokasi terdampak banjir kawasan Jambak- Sikundo bersama Kepala Kesbangpol Aceh barat, Abdul Rani, menegaskan bahwa pihaknya bersama seluruh unsur terkait tetap siaga penuh selama masa tanggap darurat. Pemantauan, pendataan, evakuasi, dan distribusi logistik akan terus dilakukan hingga seluruh masyarakat terdampak mendapatkan penanganan yang memadai.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Aceh Barat, Abdul Rani, menambahkan bahwa pihaknya juga terus berupaya melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal.

Menurutnya, seluruh instansi terkait-baik dari unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, lembaga vertikal, hingga relawan masyarakat-telah bekerja maksimal dalam mempercepat respon terhadap dampak banjir yang melanda 10 kecamatan di Aceh Barat.

Abdul Rani menyebut, Kesbangpol turut memastikan agar seluruh distribusi bantuan dan proses evakuasi berjalan aman, tertib, dan tepat sasaran. 

Ditegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat, terutama di wilayah yang masih terisolir dan sulit diakses.

" Kami memastikan bahwa seluruh unsur tetap siaga. Koordinasi terus kita lakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dan seluruh jalur komunikasi berjalan lancar. Penanganan bencana ini memerlukan sinergi bersama, dan alhamdulillah seluruh pihak bergerak cepat di lapangan,” ujar Abdul Rani.

Ia juga menambahkan, pemerintah Aceh barat, melalui BPBD, sedang memonitor kawasan rawan susulan seperti Pante Ceureumen, Sungai Mas, dan Woyla Timur, terutama terkait kondisi jembatan dan ruas jalan yang putus. 

" Kesbangpol mendukung penuh Pusdalops BPBD dalam pengumpulan data, validasi laporan, serta pemetaan kebutuhan darurat di semua titik terdampak," Demikian Pungkas Kaban Kesbangpol Aceh barat, Abdul Rani.


(Dedy Surya)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Puskesmas woyla Induk buruk Abaikan Keselamatan Pasien

Mutasi dan Rotasi Pejabat di Aceh Barat: Ratusan ASN Pindah Jabatan (Berikut Data Lengkap)

Pelaku Pembunuhan warga Ujong Baroh Diketahui Identitasnya