LIPUTAN ONE

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "LIPUTAN ONE"

Truk Hauling Batu Bara Di Paksa Warga Balik Arah Di Aceh Barat

 


LIPUTANONE.CO.ID - Puluhan warga Menasah Rayeuk melakukan aksi penghadangan terhadap truk hauling atau pengangkut batu bara milik PT AJB dan PT PSU sejak Jumat malam pukul 20:30 WIB.


Aksi ini berlanjut hingga Sabtu pagi pukul 08:20 WIB, di mana warga akhirnya memaksa truk-truk tersebut untuk berbalik arah kembali ke lokasi tambang asalnya.


Koordinator aksi, Safril, Kepada liputanone.com., mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes damai yang didorong oleh ketidakpuasan warga terhadap aktivitas pengangkutan batu bara yang dianggap mengganggu dan berpotensi merusak lingkungan sekitar.


"Kami sudah terlalu lama menanggung dampak negatif dari aktivitas tambang ini. Debu, kebisingan, dan kerusakan jalan menjadi masalah sehari-hari yang harus kami hadapi," ujar Safril.


Safril menambahkan bahwa warga berharap dengan adanya aksi ini, pihak perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap dampak kegiatan tambang terhadap kehidupan mereka. 


"Kami ingin perusahaan mendengar suara kami dan mengambil tindakan yang lebih bijak dalam operasionalnya. Kami menuntut tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan dan memastikan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang," tegasnya.


Sementara itu, Para sopir truk yang sempat bermalam di lokasi penghadangan Desa menasah Rayeuk dan tidak ingin disebut namanya menyayangkan sikap dingin dari perusahaan pengelola tambang batu bara tersebut. 


Mereka mengaku hanya menjalankan tugas dan berharap perusahaan lebih memperhatikan keluhan warga agar situasi tidak semakin memburuk. 


"Kami hanya menjalankan perintah. Seharusnya perusahaan lebih peka terhadap masalah ini agar tidak terus terjadi konflik dengan warga," ungkap salah satu sopir. 


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari PT AJB dan PT PSU terkait aksi penghadangan ini. Sementara itu, situasi di lokasi tetap kondusif dengan kehadiran aparat keamanan yang memantau perkembangan di lapangan.


Warga berharap agar tindakan mereka ini bisa menjadi perhatian pemerintah Aceh barat untuk segera mengambil langkah nyata dalam mengatasi permasalahan ini. 






(Dedy S**)

Posting Komentar

0 Komentar