Bupati Aceh Barat Instruksikan Evaluasi Menyeluruh Pasca MTQ Ke-37 Pidie Jaya
PIDIE JAYA - LIPUTANONE | Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Kabupaten Pidie Jaya resmi berakhir pada Jumat, 7 November 2025.
Meskipun kafilah Kabupaten Aceh Barat belum berhasil mencapai hasil maksimal, namun diketahui, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat tetap memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, pelatih, dan official yang telah berjuang selama delapan hari penuh di ajang bergengsi tersebut.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam perjuangan kafilah daerahnya.sabtu, 8/11/25.
" Kami Pemerintah Aceh Barat mengucapkan selamat kepada teman-teman dan adik-adik yang telah mendapatkan penghargaan juara. Ada yang meraih juara 3, harapan 1, dan harapan 2. Kami sangat berterima kasih atas kesungguhan serta ikhtiar yang telah dilakukan sejak awal persiapan hingga ajang MTQ ini berakhir,” ujar Bupati Tarmizi.
Ia menambahkan bahwa meskipun Aceh Barat belum berhasil masuk dalam 10 besar peringkat provinsi, menurutnya, upaya yang telah dilakukan seluruh tim sudah maksimal.
" Kami melihat ikhtiar itu sudah sangat baik, sebab persiapan telah dilakukan sejak setahun yang lalu. Jadi, tidak boleh ada saling menyalahkan. Semua sudah berjuang dengan kemampuan terbaiknya,” tegasnya.Bupati Tarmizi menekankan bahwa momentum MTQ ke-37 di Pidie Jaya harus dijadikan bahan pembelajaran untuk memperbaiki strategi pembinaan dan seleksi peserta menuju MTQ selanjutnya yang akan digelar di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdiya) pada tahun 2027.
" Langkah konkret yang harus dilakukan ke depan adalah evaluasi menyeluruh. Dinas Syariat Islam dan LPTQ Aceh Barat harus melakukan perbaikan sistem pembinaan dan seleksi yang lebih transparan serta objektif. Tidak boleh ada titipan dalam proses seleksi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati menyoroti pentingnya pembinaan sejak usia dini agar potensi generasi muda dapat terdeteksi lebih awal.
"Kami akan memberlakukan program wajib mengaji selama 15 menit sebelum belajar di semua sekolah dasar di Aceh Barat. Dari sana, kita bisa melihat potensi anak-anak sejak dini,” ungkap Tarmizi.
Ia juga mendorong setiap sekolah untuk menggelar MTQ di tingkat SD, SMP, hingga SMA/sederajat sebagai ajang pencarian bibit unggul qari-qariah di tingkat akar rumput.
Setelah ditemukan potensi tersebut, pemerintah akan mendukung penuh proses pembinaan lanjutan dengan melibatkan pelatih profesional dari dalam maupun luar daerah.
Dalam keterangannya, Bupati Tarmizi juga menegaskan agar pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten tidak dilakukan terlalu dekat dengan jadwal MTQ provinsi.
" Ke depan, MTQ kabupaten tidak boleh digelar dua bulan atau sebulan sebelum MTQ provinsi. Minimal enam bulan sebelumnya, supaya ada waktu cukup untuk pembinaan dan persiapan seluruh cabang,” jelasnya.
Bupati Aceh barat itu juga mengingatkan, bahwa pembinaan qari dan qariah tidak boleh dianggap sebagai rutinitas formalitas semata, melainkan harus menjadi kegiatan serius dan terarah.
" Setiap aktivitas yang membawa nama daerah, apalagi terkait keagamaan, tidak boleh dilakukan asal-asalan. Kita harus sungguh-sungguh, karena melalui MTQ ini kita menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an,” ucapnya.
Selanjutnya, Sebagai langkah konkret tindak lanjut, Bupati Aceh Barat menyatakan akan segera memanggil pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) serta seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan kafilah Aceh Barat di MTQ ke-37 untuk melakukan evaluasi bersama.
" Semua pihak, baik panitia maupun LPTQ, akan saya undang untuk rapat khusus. Kita akan bahas apa kendala selama ini, apa harapan, dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan ke depan. Energi kita harus difokuskan untuk mencari solusi, bukan saling menyalahkan. Gaya lama itu harus kita tinggalkan,” tegasnya menutup pernyataan.
Kegagalan meraih posisi 10 besar di MTQ ke-37 bukan menjadi akhir bagi Aceh Barat. Justru menjadi titik awal untuk melakukan pembenahan sistem pembinaan, memperkuat kolaborasi antarinstansi, dan menumbuhkan semangat baru dalam melahirkan generasi Qur’ani yang unggul di masa mendatang.
(Dedy Surya)



Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJadi kami siap,ada beberapa peserta dan pelatih yang memang tajam analisis dan kuat keinginan untuk melakukan perubahan untuk mtq aceh barat,ayok kita diskusi santai perihal MTQ
BalasHapus